Sabtu, 11 Februari 2012

Frenologi

Frenologi (Phrenology), adalah analisis karakter kepribadian orang berdasarkan bentuk kepalanya. Pelopornya, dr Franz Joseph Gall (dokter umum), pada 1796, di Austria.
Gall berpendapat, berpikir sangat berpengaruh terhadap bentuk otak, yang kemudian mempengaruhi bentuk tengkorak berupa tonjolan maupun ketidakteraturan pada permukaan kepala.
Karena pertumbuhan otak setiap orang tidak sama maka bentuk kepala pun beda-beda. Oleh karenanya karakter setiap individu dapat dengan mudah dievaluasi dengan mengamati ketidakteraturan permukaan kepala.

Bentuk kepala menunjukkan jenis otak di dalamnya. Karena pembentukan otak adalah proses yang seirama dengan pertumbuhan manusia, maka Gall yakin bentuk otak bisa 'diupayakan' sejauh orangnya masih dalam masa pertumbuhan.

Orang yang masih muda dapat dibentuk melalui pendidkan dan jenis kegiatan khusus.
Diketahui, bahwa rata-rata lingkar kepala perempuan berkisar 48 cm - 56 cm, laki-laki 49,5 cm - 57 cm.

Dalam 'membaca' kepala, seorang ahli frenologi akan memperhatikan bentuk keseluruhan kepala.

Kepala bulat: diangap mengindikasikan sifat dasar yang kuat, percaya diri, berani namun kadang-kadang resah.
Kepala segi-empat: mewakili sifat dasar yang teguh, dapat diandalkan, berpikir mendalam dan mempunyai tujuan.
Kepala lebar: mengisyaratkan karakter energetik dan ramah.
Kepala lebih sempit: memperlihatkan sifat dasar suka menarik diri dan melihat ke dalam diri, tidak berorientasi keluar.
Kepala bulat-telur: adalah bentuk umumnya kepala para cendekiawan.

* Menurut Gall, ada hubungan yang erat antara sifat psikopat penjahat dengan kecacatan fisik atau bawaan. Di antara ketidaknormalan itu adalah, berbagai ukuran batok kepala yang tidak umum dan tulang-tulang wajah yang tidak simetris.

Menurut pemahaman Tiongkok Kuno: (1) kepala bulat: biasanya orangnya suka mengatur, (2) kepala kecil: kecil akal sehingga jauh dari keberuntungan, (3) kepala lebar dan panjang: orangnya kurang beruntung, (4) kepala datar penuh dengan rambut: orangnya cerdas, humoris serta berkualitas.

Khusus perempuan: (a) kepala kecil: tingkah lakunya halus, tidak suka di bawah pengaruh orang lain, hatinya keras dan tidak gampang dibuat lembek. Kalau bekerja jarang bisa sampai akhir dan gampang ambil keputusan atau sembrono/ceroboh, (b) kepala sedikti tinggi: peruntungannya baik, hati selalu tabah dalam keadaan apa pun dan bisa menjadi orang sentosa.

Bangsa Barat: tanda keberuntungan bisa dilihat dari bentuk kepala yang lurus. Begitu pula bila bagian depan kepala melengkung.

Sebaliknya, bentuk panjang dan bulat pertanda keragu-raguan dan kekurang-beruntungan.

Bangsa Arab: (1) kepala besar, merupakan tanda keberuntungan karena dia bukan pelupa. Malah akan selalu mengingat apa yang dikerjakan, (2) kepala kecil, budinya sangat tipis dan pendiam, (3) kepala sedang, sangat dipuji karena budinya cukup dan berhati mulia.

Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2147259-frenologi-watak-manusia-berdasarkan-bentuk/#ixzz0ABxSD7aQ